Bak Mandi Unik Bahan Terasso Minimalis
Nama akanoma adalah singkatan dari akar anomali. Akar berhubungan dengan konteks budaya, alam dan manusia. Adapun anomali berhubungan dengan kondisi khusus yang berbeda dari biasanya, sebagai semangat untuk terus bereksperimen dan tidak larut dalam kecenderungan dalam perkembangan arsitektur. Karena itu akanoma dimaksudkan untuk memahami makna “berbeda tetapi tetap berakar”. Berbagai upaya dilakukan oleh pemilik sekaligus arsitek agar rancangan studionya terwujud sesuai dengan idenya, diantaranya adalah memunculkan konsep arsitektur nusantara. Hal ini diwujudkan melalui aplikasi material bambu baik sebagai kolom dan tulangan lantai maupun sebagai pelapis dinding, penutup lantai, railing tangga serta kursi. Aplikasi yang menghasilkan suasana tradisional khas Sunda ini juga merupakan salah satu upaya arsitek untuk menerapkan prinsip arsitektur “hijau”. Selain merupakan tanaman yang mudah terbarukan, bambu yang dianyam juga memperlancar sirkulasi udara melalui celah-celah anyamannya. Namun, konsekuensinya, debu lebih “leluasa” masuk ke dalam bangunan. Arsitek juga menerapkan konsep tradisional Jawa yaitu dengan menempatkan bangunan joglo bekas pada lantai dua.
Bak Mandi Unik Bahan Terasso Minimalis |
Bak Mandi Unik Bahan Terasso
Kegigihan para penduduknya untuk memperjuangkan keaslian desa juga patut mendapat penghargaan, tidak mengherankan desa Penglipuran pernah memperoleh anugerah Kalpataru. Di desa Karang Tengah, kecamatan Imogiri, kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta masih banyak terdapat perbukitan tandus, yang termasuk lahan krisis. Keadaan tersebut sangatlah memprihatinkan, karena lahan yang cukup luas itu tidak dapat dimanfaatkan masyarakat. Melihat kondisi tersebut, banyak pihak yang berupaya menghijaukan bukit. Salah satu lembaga yang tergerak untuk melaksanakan penghijauan tersebut adalah dipimpin oleh GKR Pembayun, putri sulung Sri Sultan Hamengkubuwono X. Tujuan utama program penghijauan tersebut adalah menyelamatkan lingkungan perbukitan tersebut sekaligus mengangkat derajat ekonomi masyarakat sekitarnya. Saat ini kondisi lahan perbukitan tersebut mulai menghijau yang berdampak positif yaitu mampu mengangkat derajat kehidupan masyarakat sekitar. Untuk lebih mempercepat proses penghijauan, Yarsik bekerja sama dengan Bank BNI untuk merintis dan mengembangkan penghijauan di daerah Imogiri.
Desain inilah yang diterapkan arsitek Achmad D Tardiyana atau yang akrab disapa Apep pada rumah tinggalnya yang berlokasi di Bandung, Jawa Barat. Ada dua aspek yang menjadi dasar pertimbangan Apep dalam merancang rumah seluas 330m tersebut. Pertama, ia ingin agar rumah ini kontekstual baik terhadap sosial masyarakat maupun keadaan lingkungan sekitar yang berupa perkampungan padat penduduk dengan pemandangan ke arah lembah. Kedua, biaya yang dimilikinya terbatas untuk membangun rumah ini. Oleh karena itu dalam pendekatan desainnya, Apep memilih wujud rumah yang pada tipologi bangunan disekitamya, yakni bangunan dua lantai dengan atap pelana dan massa bangunan yang “ramping”. Halaman muka rumah dipagari oleh tanaman dan turap batu kali sehingga fasad terasa lebih bersahabat. Dalam penataan ruang, Apep memakai lantai dasar rumahnya untuk ruang multifungsi, yakni area perpustakaan sekaligus ruang diskusi jika ada tamu yang berkunjung. Tempat duduk di area ini didesain menyerupai teater semi outdoor dengan penyekat berupa deretan lemari rak buku yang mudah digeser untuk memberikan akses masuk saat diperlukan.
Bak Mandi Unik Bahan Terasso
Di lain pihak, iklim tropis dengan cahaya matahari, curah hujan dan kelembapan udara yang tinggi pada hunian yang berada di Bali ini diantisipasi dengan pintu dan jendela berukuran besar pada semua sisi bangunan. Cahaya matahari yang berlimpah ke dalam bangunan mengurangi pemakaian lampu dan dapat menghemat energi listrik sekaligus menonjolkan suasana yang menyatu antara area ruang dalam dan area ruang luar. Ciri lain dari konsep arsitektur tropis di rumah ini adalah banyak menggunakan material alam seperti batu alam dan kayu. Konsep interior untuk rumah dengan luas bangunan 384 m2 ini adalah clean, simple, sleek dan modem, tidak banyak menggunakan ornamen dan dekorasi muncul melalui permainan langit-langit gantung dengan efek cahaya lampu sekelilingnya serta kombinasi bahan pelapis dinding. Lantai ruangan menggunakan material granit warna putih sehingga ruangan terasa lebih luas. Lantai dasar dibagi menjadi area depan, area tengah dan area belakang dimana area depan untuk carport, foyer dan garasi sedangkan area tengah untuk ruangan duduk, ruangan makan serta pantri, sementara area belakang khusus bagi kamar tidur utama.
Menurut Kepala Dinas Satpol PP DKI Jakarta, Effendi Anas, masalah trotoar di Jakarta merupakan tanggung jawab lima dinas. Lima dinas tersebut adalah Dinas Pekerjaan Umum, Dinas Pertamanan dan Pemakaman, Dinas Perhubungan, Satpol PP, serta Dinas Usaha Menengah Kecil dan Mikro (Kompas, 8 Februari 2012). Trotoar di Berbagai Kota dan Negara Pembangunan trotoar sering diprioritaskan pada area tertentu saja. Padahal “jiwa” kota sesungguhnya ada pada ruang gerak pejalan kaki yang saling berinteraksi dari seluruh lapisan masyarakat. Di kota-kota besar seperti Tokyo di Jepang, Singapura dan kota-kota di negara Eropa dan Amerika, pejalan kaki sangat dilindungi hak-haknya dan sangat dihormati sebagai bagian dari masyarakat kota. kearifan lokal , lingkungan by Griya Asri Di kabupaten Bangli, Bali terdapat banyak desa yang masih memegang kuat budaya kuno Bali (Bali Aga). Meskipun di tengah derasnya perkembangan hunian modern di perkotaan, desa-desa tersebut masih dapat mempertahankan tradisi yang sudah berumur ratusan tahun.
Gentong Air Teraso Minimalis
Kami menyusun dua massa bangunan berbentuk kotak persegi panjang yang ditempatkan saling tegak lurus dengan jarak 8 m sehingga menghasilkan ruangan diantaranya yang digunakan untuk ruangan keluarga dan ruangan makan. Bagian atap ruangan ini diangkat setinggi 1 meter dari ketinggian massa bangunan agar diperoleh pemandangan yang optimal. Bangunan berbentuk geometris ini diberi finishing berwarna monokromatis yaitu putih, abu-abu dan coklat tua agar lebih menonjolkan keindahan lanskap dan alam sekitarnya. Struktur vila ini menggunakan konstruksi beton bertulang konvensional dan atap datar dari dak beton yang diberi lapisan anti bocor/w aterproofing agar siap dijadikan greenroof dengan tambahan gazebo atau bale bengong. Dinding keliling bangunan banyak menggunakan bukaan-berupa pintu dan jendela dari bahan kaca tembus pandang. Konsep interiornya pun didesain sederhana dan sangat fungsional. Di depan ruangan keluarga dan ruangan makan, terdapat teras luar yang luas yang dilengkapi dengan area duduk. Sekat pembatas antara kedua ruangan tersebut berupa pintu geser dari bahan kaca tembus pandang.
Gentong Air Teraso Minimalis
Rumah yang nyaman bagi seluruh penghuni adalah dambaan. Rumah itu menjadi tempat yang menyenangkan bagi seluruh anggota keluarga untuk beraktivitas dan selalu dirindukan saat penghuninya sedang beraktivitas di luar. Rumah yang seperti itu adalah harapan dari pasangan Hengky dan Lilis, pemilik rumah di daerah Jakarta Barat ini. Harapan itu menjadi bahan diskusi bersama arsitek Yu Sing yang dipercaya untuk merancang desain rumah ini. Dengan lahan berukuran 10 x 20 m, arsitek bekerja keras untuk mewujudkan berbagai keinginan pemilik. Hasilnya adalah rumah indah yang terasa menyatu bersama alam karena banyak memanfaatkan unsur-unsur alami, seperti papan kayu bekas bantalan rel kereta api yang “menyelubungi” lantai 3, yang dapat diputar untuk disesuaikan dengan arah datangnya sinar matahari. Arsitek mendesain rumah ini berlantai tiga. Lantai pertama menjadi area servis yang terdiri dari garasi, gudang, ruang asisten rumah tangga, serta rang pompa dan filter untuk kolam renang. Lantai dua merupakan lantai utama (main floor) yang terdiri dari area kolam renang, sebuah taman, ruang keluarga, ruang makan dan dapur.
Untuk pemesanan produk dengan model, bahan dan ukuran diluar yang sudah kami sediakan silahkan hubungi kami.
Posting Komentar untuk "Bak Mandi Unik Bahan Terasso Minimalis"